(Hell)o!

(Hell)o! Udah lama nggak nulis postingan disini. Alasannya?
Karena sekarang saya sedang terjebak dalam lingkaran setan.
Kampus yang sejak satu bulan belakangan berubah nama menjadi hell. Orang-orang yang menjadi lakon di kehidupan saya berubah menjadi aktor utama. Saya yang punya kehidupan, mereka yang punya peran. Ini kehidupan saya, tapi saya jadi cameo-nya.

Oh tidak! Mungkin.... Saya sudah jadi boneka? Di kehidupan saya sendiri, bahkan saya tak bisa mengatur jalannya seperti apa. Langkah kaki saya digerakkan oleh sekelompok manusia yang merasa dirinya jauh lebih berkuasa.


Namun saya dan boneka sebenarnya berbeda. Boneka digerakkan, boneka dimainkan, dia hanya diam. Dia tak merasakan apa-apa. Dia pasrah, dia tak punya kehidupan. Tapi saya...
Saya punya perasaan. Saya punya kehidupan. Saya manusia, tapi mengapa mereka menganggap saya sebagai sebuah boneka?

Badan saya sudah letih. Pikiran saya sudah capek. Beban saya menumpuk. Tapi mengapa mereka tetap menggerakkan tubuh saya? Oh iya. Saya adalah boneka, bagi mereka.

Badan saya sudah letih. Dipaksa untuk bekerja dari pagi hingga malam. Hanya bisa tidur 4 jam sehari. Tapi bukan itu yang membuat saya muak dengan kehidupan saya sekarang.
Beban pikiran saya sudah terlalu banyak. Otak saya lebih letih daripada tubuh. Perasaan kesal dan kecewa menambah beban saya.

Saya diberi tugas, saya diberi tanggung jawab. Saya menyelesaikannya, tapi tak diberi penghargaan. Saya malah dimaki-maki, saya dibilang egois, saya dibilang tak kerja.
Sedangkan teman mereka? Diberi tugas, diberi tanggung jawab. Mereka tidak menyelesaikannya, mereka tak disalahkan.

Saya mengingatkan mereka, tapi saya dibilang sok tahu dan bossy. Saya memutuskan untuk diam, mereka bilang saya tak mau peduli.

Saya diminta pertanggungjawaban untuk tugas yang bahkan bukan milik saya. Saya tak bisa memberinya, saya yang disalahkan.

MAUNYA APA?