December 22, 2013

Rectoverso

Eits! Jangan salah, ini postingan bukan mau nge review film atau buku karya Dewi 'Dee' Lestari ini ya.. :p
Saya cuma mau curhat sehabis nonton film ini. Haha.

Anyway, this movie was freaking awesome.

Emang film-nya tentang apa sih?
Nah, film ini merupakan sebuah kumpulan (?) 5 cerita yang punya tema sama, yaitu "Cinta yang tak Terucap". Nyess---- pas baca tagline-nya. Saya banget ini -_-"
Lima cerita itu ada Malaikat Juga Tahu, Cicak di Dinding, Firasat, Hanya Isyarat, dan Curhat buat Sahabat. Semua ceritanya itu sama-sama keren, dengan aktor yang hampir semuanya sudah profesional.



Saya sih nggak terlalu tau tentang sinematografi dan tetek bengek nya, jadi yang bisa saya tulis cuma ala kadarnya saja. By the way, cerita yang paling keren menurut saya itu adalah..... Malaikat Juga Tahu. So freaking sad.

Saya sih awalnya tertarik buat nonton film ini setelah ngelihat ada Prisia Nasution dan Lukman Sardi. Secara.. mereka termasuk jajaran artis yang aktingnya udah nggak diraguin lagi, pasti bagus ^^b
Dan ekspektasi saya sama akting mereka benar-benar pas! Fyi, mereka berdua main di cerita Malaikat Juga Tahu itu. Chemistry-nya dapat, nggak cuma antara Prisia dan Lukman, tapi dengan 'ibu'-nya juga.
Jadi.. ceritanya Lukman Sardi berperan jadi anak autis, dipanggil 'Abang'. 'Ibu'-nya si abang ini adalah pemilik kos-kosan. Sementara Prisia adalah anak kos-an yang tinggal disana, bernama 'Leia'. Nah, Leia ini supel, baik, charming, cantik (well, ini menurut pandangan saya. hoho) yang dekat banget sama Abang, sampai Abang pun suka dengan Leia.
Disini, saya mau kasih big applause buat para pemainnya. Lukman yang bener-bener bisa meranin seorang penderita autis, Prisia yang akting-nya pas sebagai anak kos-an, dan Ibu yang makin nambah sedih ini cerita. Cerita ini memang jadi favorit bagi yang udah nonton, karena berhasil bikin orang termewek-mewek. Gila sedih banget di akhirnya :"

Nah, trus ada lagi cerita Firasat. Menurut saya sih, ide ceritanya udah bagus, dengan twist yang keren di akhir. Pokoknya, saya suka banget chemistry ibu-anak disini, dan juga akting sedih, frustasi-nya Asmirandah. Saya juga suka dengan pesan-nya tentang takdir bahwa "Terkadang jalan terbaik adalah dengan menerima", yang menggambarkan kalau nggak semuanya bakal bisa kita ubah, bahkan terkadang 'menerima' saja bisa lebih baik.
Karena saya malas buat sinopsisnya, jadi saya skip yak.. Hahaha.

Ada lagi cerita Curhat buat Sahabat. Well, ini cerita mungkin sering dialami oleh abg labil kayak saya. Tentang sepasang sahabat, yang satu suka, yang satu belum sadar. Semacam friendzone :p Disini, lumayan bagus, tapi chemistry nya kurang dapet /ditimpuk/-- maaf yak. hehe

Cerita ke-empat, ada Hanya Isyarat. Hm... Kalau ini mah, sudah pasti cerita saya banget, cuma beda latar, sama beda orang. Ini tentang cewek yang bisa 'mengagumi' seseorang dari jauh. Bukan karena si cowok sombong atau apa, tapi karena memang sudah nggak ada kesempatan lagi buat ceweknya, dengan berbagai alasan.
Hiks.. Saya ngerti kok perasaan kek gitu. Berteman bisa, ngobrol bisa, bercanda bisa, tapi yang nggak bisa itu 'nyatain cinta'. Jleb----

Cerita terakhir, dan cerita yang paling nggak nyambung dengan saya itu adalah Cicak di Dinding. Hm.. Saya nggak tahu kenapa, chemistry nya bener-bener nggak dapet, padahal ini cerita bukan kayak 'Hanya Isyarat' yang sekedar mengagumi. Mungkin karena genre nya sedikit dewasa, dengan ada tokoh yang free, sexy, seductive bertemu dengan tokoh yang pemalu, innocent. Dan juga, aneh aja gitu, cicak dijadiin tema utama (?) nya. Maaf, saya nggak tertarik dengan cerita ini .__.v
 
Dan... Masing-masing cerita pasti endingnya gantung.

Saya, entah kenapa, sekarang jadi lumayan suka dengan akhir menggantung kayak gitu. Padahal dulu, saya paling benci sama film dengan akhir gantung atau sad ending. Berasa kayak belum selesai, dan bikin gemes.
Tapi, waktu itu ada senior saya yang bilang
"Nggak semua cerita yang bagus itu harus selesai. Kadang, cerita juga bisa dengan akhir yang menggantung, tapi tetap bagus. Biarkan penonton yang melanjutkan cerita, karena itu akan memberikan kepuasan tersendiri,"
Itu kata-kata sampai sekarang masih ke-ingat, dan itu yang ngebuat saya jadi lumayan suka dengan ending menggantung gitu.

Hmm... Sekian deh curhat nggak jelas saya. Intinya, ini film recommended deh, apalagi buat kalian-kalian yang suka dengan tema cinta. Hehe.



No comments:

Post a Comment